Candrajintip
Selasa, 20 Desember 2011
Rabu, 02 November 2011
HARGA SARANG WALET TURUN??????
Kamis, 15 September 2011 09:07 SERUYAN--BN: HARGA sarang walet yang anjlok diduga karena ada permainan dagang. Dugaan itu diungkapkan Amat, salah satu pengepul di Kuala Pembuang, kepada Borneonews, kemarin.
Menurutnya, saat ini jumlah ekspor sarang walet ke luar negeri sangat banyak... Sedangkan negara importir sarang walet terbesar adalah Hongkong.
“Di Hongkong saat ini memang terjadi kelesuan harga sarang walet, karena jumlahnya yang terlalu banyak,” terang Amat saat dijumpai di Kuala Pembuang.
Selain itu, menurut informasi yang ia terima, di Hongkong sedang digodok peraturan tentang masuknya sarang walet di negara tersebut. Jadi, kemungkinan hal ini juga yang membuat harga sarang walet anjlok. “Saya prediksi bulan depan harga sarang walet kembali normal.”
Di sisi lain, ia tidak sependapat jika anjloknya harga sarang walet dikaitkan dengan kasus meninggalnya salah seorang pengonsumsi sarang walet. Karena menurutnya, bahan yang digunakan untuk membersihkan sarang walet sebelum dikonsumsi sangat aman. Artinya tidak mengandung zat yang membahayakan tubuh manusia.
“Saya tidak berani mengomentari kejadian meninggalnya seseorang di luar negeri yang diisukan akibat mengonsumsi sarang walet. Saya tidak mempunyai data yang kongkrit. Yang jelas bahan yang digunakan untuk mencuci sarang tidak berbahaya bagi manusia.”
Amat juga menjelaskan, dari beberapa negara pengekspor sarang walet ke Hongkong, Indonesia menempati posisi teratas. Atau pengekspor sarang walet terbesar,
“Dari Malyasia barang tersebut akan masuk dulu ke Indonesia untuk dicuci dan kemudian baru dikirim ke Hongkong.
Jadi sampai saat ini Indonesia dikenal negara pengekspor sarang walet terbesar,” tutur Amat menjelaskan. (ZE/B-4)
Menurutnya, saat ini jumlah ekspor sarang walet ke luar negeri sangat banyak... Sedangkan negara importir sarang walet terbesar adalah Hongkong.
“Di Hongkong saat ini memang terjadi kelesuan harga sarang walet, karena jumlahnya yang terlalu banyak,” terang Amat saat dijumpai di Kuala Pembuang.
Selain itu, menurut informasi yang ia terima, di Hongkong sedang digodok peraturan tentang masuknya sarang walet di negara tersebut. Jadi, kemungkinan hal ini juga yang membuat harga sarang walet anjlok. “Saya prediksi bulan depan harga sarang walet kembali normal.”
Di sisi lain, ia tidak sependapat jika anjloknya harga sarang walet dikaitkan dengan kasus meninggalnya salah seorang pengonsumsi sarang walet. Karena menurutnya, bahan yang digunakan untuk membersihkan sarang walet sebelum dikonsumsi sangat aman. Artinya tidak mengandung zat yang membahayakan tubuh manusia.
“Saya tidak berani mengomentari kejadian meninggalnya seseorang di luar negeri yang diisukan akibat mengonsumsi sarang walet. Saya tidak mempunyai data yang kongkrit. Yang jelas bahan yang digunakan untuk mencuci sarang tidak berbahaya bagi manusia.”
Amat juga menjelaskan, dari beberapa negara pengekspor sarang walet ke Hongkong, Indonesia menempati posisi teratas. Atau pengekspor sarang walet terbesar,
“Dari Malyasia barang tersebut akan masuk dulu ke Indonesia untuk dicuci dan kemudian baru dikirim ke Hongkong.
Jadi sampai saat ini Indonesia dikenal negara pengekspor sarang walet terbesar,” tutur Amat menjelaskan. (ZE/B-4)
Senin, 13 Juni 2011
Pengertian patologi..
PENGERTIAN PATOLOGI
Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu. Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan suatu penyakit. Dalam maka yang paling luas, patologi secara harfiah adalah biologi abnormal, studi mengenai proses-proses biologic yang tidak sesuai, atau studi mengenai individu yang sakit atau yang terganggu. Dalam konteks kedokteran manusia, patologi tidak hanya merupakan ilmu dasar atau teoritik, tetapi juga merupakan spesialis kedokteranklinis.
SEJARAH PATOLOGI
Perkembangan ilmu kedokteran dibagi menjdi 4 jaman atau era:
1. jaman emperes-samai tahun 1850
jaman tentang pengatehuan kesehatan yang hanya didasarkan pada pengalaman
hypocrates beusah memisahkan ilmu kedokteran dengan dari imu yang berdasarkan mistik (tahayul). Yang kemudian mencetuskan sebuah teori tentang penyakit yaitu:
a. teori patologi :teori yang menyatakan penyakit disebabkan oleh adanya ketidak seimbangan antara cairan-cairan daam tubuh
b. teori patologi solinder : teori ini engatakan bahwa bagian yang sakit adalah bagian yang padat.
c. Teori neuro patologi : teori ini engatakan bahwa letaknya berdasarkan perubahan –perubahan yang diakibatkan oleh gangguan syaraf.
Namun ketiga teori tesebut belum dibuktikan keadaan yang sesungghnya.
2. jaman pengetahuan dasar ilmu pengetahuan kedokteran tahuan 1850-900
pada masa ini di dapatkan ilmu sebagai dasar pekembangan ilmu kedoteran. Ditandai dengan penemuan mikrokop oleh antonie van lewenhoek
3. jaman pengetahuan klinis tahun 1900-1950
pada waktu ini dikenal dengan ilmu kedokteran yang begerak dibidang pencegahan.
4. jaman pengetahuan kesehatan masyarakat tahun 1950-sekarang.
Pengetahuan membuat diagnosis dan pengobatan masyarakat secara keseluruhan. Dasar pengetahuan melalui antropologi sosisl, demografi epidemiologi dan sebagainya.
Sejarah lain penemu kemajuan bidang kedokteran yang membawa perkembangan pada Patologi:
1.Antonie Van Leuwenhoek (penemu Mikroskop)
2.Redi (penemu macam-macam cacing yang dapat menyerang usus manusia.
3.Louis Pasteur (membuktikan teori degeneratio spontania tidak betul),selain itu juga penem penyakit anjing gila dan Vaksinnya, car pembuatan bir yang baik,cara peragian, menemukan ulat sutera, meneukan cara melemahkan Virus,membuktikan bahwa udr mengandung Mikroba,dll.
4.Lord Lister (Ahli bedah asal Inggris yang membuktikan bahwa luka infeksi mengandung hama penyakit.
5.Robert Koch(Penemu penyakit TBC).
6.Loeffler (Penemu Basil difteria)
7.Prof.Eyckman (penemu penyakit Biri-biri
8.Ross (penumu penyakit malaria)
9.Widal (penemu Basil disentri)
10.Edward Jenner (penemu cara Vaksin cacar)
SEJARAH PATOLOGI
Perkembangan ilmu kedokteran dibagi menjdi 4 jaman atau era:
5. jaman emperes-samai tahun 1850
jaman tentang pengatehuan kesehatan yang hanya didasarkan pada pengalaman
hypocrates beusah memisahkan ilmu kedokteran dengan dari imu yang berdasarkan mistik (tahayul). Yang kemudian mencetuskan sebuah teori tentang penyakit yaitu:
d. teori patologi :teori yang menyatakan penyakit disebabkan oleh adanya ketidak seimbangan antara cairan-cairan daam tubuh
e. teori patologi solinder : teori ini engatakan bahwa bagian yang sakit adalah bagian yang padat.
f. Teori neuro patologi : teori ini engatakan bahwa letaknya berdasarkan perubahan –perubahan yang diakibatkan oleh gangguan syaraf.
Namun ketiga teori tesebut belum dibuktikan keadaan yang sesungghnya.
6. jaman pengetahuan dasar ilmu pengetahuan kedokteran tahuan 1850-900
pada masa ini di dapatkan ilmu sebagai dasar pekembangan ilmu kedoteran. Ditandai dengan penemuan mikrokop oleh antonie van lewenhoek
7. jaman pengetahuan klinis tahun 1900-1950
pada waktu ini dikenal dengan ilmu kedokteran yang begerak dibidang pencegahan.
8. jaman pengetahuan kesehatan masyarakat tahun 1950-sekarang.
Pengetahuan membuat diagnosis dan pengobatan masyarakat secara keseluruhan. Dasar pengetahuan melalui antropologi sosisl, demografi epidemiologi dan sebagainya.
Sejarah lain penemu kemajuan bidang kedokteran yang membawa perkembangan pada Patologi:
1.Antonie Van Leuwenhoek (penemu Mikroskop)
2.Redi (penemu macam-macam cacing yang dapat menyerang usus manusia.
3.Louis Pasteur (membuktikan teori degeneratio spontania tidak betul),selain itu juga penem penyakit anjing gila dan Vaksinnya, car pembuatan bir yang baik,cara peragian, menemukan ulat sutera, meneukan cara melemahkan Virus,membuktikan bahwa udr mengandung Mikroba,dll.
4.Lord Lister (Ahli bedah asal Inggris yang membuktikan bahwa luka infeksi mengandung hama penyakit.
5.Robert Koch(Penemu penyakit TBC).
6.Loeffler (Penemu Basil difteria)
7.Prof.Eyckman (penemu penyakit Biri-biri
8.Ross (penumu penyakit malaria)
9.Widal (penemu Basil disentri)
10.Edward Jenner (penemu cara Vaksin cacar)
PEMBAGIAN PATOLOGI
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Perbedaannya patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ sedangkan patologi klinik mengkaji tentang perubahan fungsi tubuh yang dapat dideteksi melalui hasil laboratorium dan melalui cairan tubuh. Patologi anatomi memiliki cabang ilmu, yaitu :
1. Histopatologi : menemukan dan mendiagnosa penyakit dari hasil pemeriksaan jaringan
2. Sitopatologi : menemukan dan mendiagnosis penyakit dari hasil pemeriksaan sel tubuh yang dapat diambil
3. Hematologi : mempelajari kelainan seluler dan berbagi komponen pembekuan darah
4. Mikrobiologi : mempelajari penyakit infeksi dan organism yang bertanggung jawab terhadap penyakit tersebut
5. Imunologi : mempelajari mekanismepertahanan yang spesifik dari tubuh manusia
6. Patologi kimiawi : mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil pemeriksaan perubahan kimiawi jaringan dan cairan
7. Genetik : mempelajari kelainan-kelainan kromosom dan gen
8. Toksikologi : mempelajari pengaruh racun yang diketahui atau yang dicurigai
9. Patologi Forensic : aplikasi patologi untuk tujuan yang legal
10. Patologi bedah :adalah daerah praktek terpenting dari patologi anatomi yang memakan waktu
11. Patologi otopsi : digunakan untuk menentukan berbagai factor yang menyebabkan kematian seseorang
PENYEBEB PENYAKIT
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal yang menyebebkan hilangnya kondisi normal yang sehat yang ditandai secara spesifik oleh gambaran yang jelas.
KARAKTERISTIK PENYAKIT
• Etiologi (sebab yang berhubungan dengan host dan agent)
• Patogenesis (mekanisme yang menghasilkan suatu tanda dan gejala klinis maupun patologis)
• Perubahan patologis dan klinis (mekanisme)
• Komplikasi atau cacat (efek daripada patognesis)
• Prognosis (perkiraan terhadap apa yang diketahui terhadap suatu perjalanan penyakit)
BATASAN KONDISI NORMAL
Kondisi normal bila dapat diukur dinyatakan dalam ukuran numeric, biasanya dibatasi oleh dua simpangan baku . setiap individu harus bisa beradaptasi atau bila tidak mampu akan menyebabkan kematian.
ADAPTASI
Merupakan proses penyesuaian setiap individu terhaap lingkungan yang buruk. Kegagalan melakukan adaptasi akan menyebabkan kematian. Kemampuan membentuk pertahanan tubuh yang spesifik untuk mikroorganisme akan kebal terhadap infeksi.
IDENTIFKASI SEBAB-SEBAB PENYAKIT
Penyakit dapat disebabkan oleh factor genetic, multifactor (genetic dan lingkungan), dan factor lingkungan.
Penyakit dapat disebabkan oleh factor genetic, multifactor (genetic dan lingkungan), dan factor lingkungan.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami sampaikan rasa syukur ke hadirat ilahi Robbi, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan petunjuk-Nya lah penulisan bahan ini dapat terselesaikan.
Mudah –mudahan makalah ini dapat membatu para pembaca untuk memahami tentang PATOLOGI.
Demikian, penulis menyadari sepenuhnya makalah ini belum memuat bahan makalah secara lengkap dan mendalam. Untuk itu penulis mengharapkapkan kritik yang sifatnya membangun agar sekiranya dapat memenuhi kesempurnaan tugas ini.
MAKALAH PATOLOGI

DI SUSUN OLEH :
AIDA HASANAH
AJI KHAIRAHDHANI
AKBAR TANJUNG
ALIMUDDIN
ALFIAT
ANNISA SAFITRI
APRIANA RISMAIDA
AYU SUHARTINI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANJARMASIN
2009-2010
Soal-soal
1. Ilmu yang mempelajari penyakit disebut….(patologi)
2. Patologi secara umum terbagi menjadi…(anatomi dan klinik)
3. Patologi anatomi mengkaji….(organ)
4. Patologi yang mengkaji penyakit dari cairan tubuh….(klinik)
5. Sitopatologi adalah cabang dari patologi….(anatomi)
6. Histopatologi adalah cabang patologi yang mengkaji melalui (jaringan)
7. Hematologi mengkaji penyakit melalui….(darah)
8. Ilmu yang mempelajari tentang pengaruh racun….(toksikologi)
9. Untuk mengetahui penyebab kematian orang digunakan ilmu (patologi otopsi)
10.Dalam konteks kedokteran patologi adalah…(tidak hanya ilmu dasar tetapi kedokteran klinis)
11. keadaan tubuh yang abnormal disebut….(penyakit)
12.penyakit disebabkan oleh beberapa factor…(lingkungan,multifactor,genetic)
13.etiologi,pathogenesis,perubahan patologis dan klinis,cacat,prognosis termasuk….(karakteristik penyakit)
14.penyesuaian terhadap lingkungan buruk disebut…(adaptasi)
15. jika seseorang gagal dalam beradaptasi berdampak…(sakit)
16. etiologi adalah (penyebab sakit)
17.patogenesis adalah…(mekanisme yang terjadi karena etiologi)
18.kondisi normal dibatasi oleh….(simpangan baku)
19. mengidentifikasi suatu penyakit tujuan dari….(patologi)
20.secara harfiah patologi adalah….(biologi abnormal)
DAFTAR PUSTAKA
· Buku Ajar Patologi , Edisi 4, Bag. 1, Robbins & Kumar
· www. Google.com
HUBUNGAN PERAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU) USIA 15 – 35 TAHUN (Di Ruang Napza RSJ Simbang lihum)
HUBUNGAN PERAN KELUARGA TERHADAP
TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU)
USIA 15 – 35 TAHUN
(Di Ruang Napza RSJ Simbang lihum)
1. Pengalaman klinis
Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih spesifik. Komunitas ini hanya menggunakan narkoba dengan cara disuntikkan, karena itu lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit menular dibandingkan dengan pengguna narkoba lainnya. Hal ini disebabkan perilaku IDU yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit, misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS.
Data pada pengguna narkoba suntik di Asia sebanyak 1.3 – 2 juta jiwa dan dari total kasus yang ada, lebih dari 1 juta jiwa adalah pengguna narkoba suntik (IDU). Dimana 19% dari total kasus yang ada terinfeksi HIV/AIDS.
Angka pengguna narkoba di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Menurut perkiraan jumlah pengguna narkoba di Indonesia berkisar antara 1,3 sampai dengan 3 juta jiwa, dan didominasi kota besar. Diperkirakan jumlah IDU di Indonesia sekitar 600 ribu sampai dengan 1 juta jiwa. Pengguna IDU rata-rata berumur antara 16-25 tahun.
2. Tinjauan pustaka
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan.
Struktur Keluarga
Menurut Nasrul Efendi, (1998 : 45) Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam :
1) Patrilineal : Keluarga yang sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah
2) Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara beberapa generasi yang disusun melalui garis ibu
3) Matrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga istri
4) Patrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga suami
5) Kawinan : Hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Variabel yang mempengaruhi pelaksanaan peran keluarga
1) Kelas Sosial
2) Bentuk Keluarga
3) Latar Belakang Keluarga
Konsep Kecemasan
Stress psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan terhadap diri seseorang; sehingga orang tersebut terpaksa mengadakan adaptasi untuk menanggulanginya. Dari hal tersebut maka dapat timbul kecemasan bahkan sampai depresi. Seseorang yang mengalami sakit dengan penyakit yang kronis atau cidera dapat menjadikan orang tersebut cemas. (Dadang Hawari, 2002 :47)
Definisi
Kecemasan dapat disebut juga ansietas / anxiety adalah merupakan gangguan alam perasaan (Affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, perilaku terganggu tapi masih dalam keadaan normal.
Gejala Klinis Cemas
Keluhan keluahan yang sering diungkapkan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut (Hawari, 2002) :
1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung
2) Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
3) Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5) Gangguan konsentrasi dan daya ingat
Injecting Drug Users (IDU)
Definisi
Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih spesifik. Komunitas IDU tersebut hanya menggunakan narkoba yang disuntikkan secara intravena, subkutanneus dan intramuskular. IDU lebih berisiko terkena banyak penyakit menular dibandingkan pengguna narkoba lainnya, disebabkan perilaku IDU sendiri yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit (misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS) (BNN, 2007).
Faktor-faaktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya IDU antara lain :
1. Host
2. Agent
3. Lingkungan
Jenis Obat yang disuntikkan IDU
Beberapa macam obat yang disuntikkan oleh IDU ke dalam tubuhnya, antara lain :
1. Morphine
2. Heroin (putauw)
3. Amphetamine
4. Sedatif - hipnotis ( Benzodiazepin / BDZ )
5. Buprenorfin
6. Barbiturat
Perkembangan IDU di Indonesia
Departemen Kesehatan memperkirakan pada tahun 2007 kasus IDU yang tercatat setidaknya ada 90.000‑130.000 kasus, yang sebagian besar tidak melapor (Bernas, 2007). Estimasi Departemen Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional tahun 2006, tercatat sekitar 190.000 sampai 247.000 IDU di Indonesia dengan prevalensi rata-rata tertular penyakit sebesar 41,07 % (Komunitas AIDS Indonesia, 2007).
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah ada hubungan peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun ?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Menganalisis peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun.
Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi peran keluarga.
2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan Injecting Drug User (IDU) usia 15-35 tahun.
3. Menganalisa peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User ( IDU ) usia 15-35 tahun.
3.METODE PENELITIAN
Waktu dan lokasi penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di ruang Napza RSJ Sambang Lihum Banjarmasin. Adapun waktu penelitian ini dimulai januari 2012 sampai April 2101
Desain penelitian
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam & Pariani, 2001).
Jenis penelitian yang digunakan Analitik“Cross sectional”, artinya obyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran menggunakan variabel independen dan dependen dilakukan pada saat pengkajian data, Metode menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan korelasi dimana analisa digunakan untuk mengetahui hubungan. (Sastroasmoro & Ismael, 1995).
Populasi, sampel dan sampling
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Nursalam & Pariani, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien IDU diruang Napza RSJ Sambang Lihum Banjarmasin
b. Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2005)
Sampel adalah sebagian dari keseluruha objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2005)
Berdasarkan pemakaian sampling yang dipilih peneliti maka peneliti menetapkan adanya kriteria
Kriteria penerimaan (inklusi) sebagai berikut
1. Masih mempunyai keluarga
2. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
3. Pengguna narkoba jenis suntik
4. Usia 15-35 tahun
5. Pasien yang ada di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin
6. Penderita kooperatif dan bersedia ikut dalam penelitian.
Kriteria penolakan (eksklusi) sebagai berikut
1. Keluarga tidak jelas / tidak punya keluarga.
2. Terinfeksi virus HIV/ AIDS
3. Memiliki gangguan kejiwaan berat
c. Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam & Pariani, 2001).
Pada penelitian ini menggunakan “Accidental sampling” yaitu pemilihan sample dengan berdasarkan secara kebetulan bertemu (Alimul, 2003).
3. Identifikasi masalah dan tujuan
4. Metodelogi
a. Desain
b. Sample
c. Metode Pengukuran
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari RSJ Simbang Lihum Banjarmasin kemudian dilakukan inform concent setelah mendapat persetujuan untuk menjadi responden dibagikan kuessioner pada responden untuk peran dan dilakukan wawancara oleh petugas kesehatan dengan bantuan kuessioner.
Langganan:
Postingan (Atom)