Senin, 13 Juni 2011

HUBUNGAN PERAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU) USIA 15 – 35 TAHUN (Di Ruang Napza RSJ Simbang lihum)


HUBUNGAN PERAN KELUARGA TERHADAP
TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU)
USIA 15 – 35 TAHUN
(Di Ruang Napza RSJ Simbang lihum)


1.       Pengalaman klinis
Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih spesifik. Komunitas ini hanya menggunakan narkoba dengan cara disuntikkan, karena itu lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit menular dibandingkan dengan pengguna narkoba lainnya. Hal ini disebabkan perilaku IDU yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit, misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS.

Data pada pengguna narkoba suntik di Asia sebanyak 1.3 – 2 juta jiwa dan dari total kasus yang ada, lebih dari 1 juta jiwa adalah pengguna narkoba suntik (IDU). Dimana 19% dari total kasus yang ada terinfeksi HIV/AIDS.

Angka pengguna narkoba di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Menurut  perkiraan jumlah pengguna narkoba di Indonesia berkisar antara 1,3 sampai dengan 3 juta jiwa, dan didominasi kota besar. Diperkirakan jumlah IDU di Indonesia sekitar 600 ribu sampai dengan 1 juta jiwa. Pengguna IDU rata-rata berumur antara 16-25 tahun.

2.       Tinjauan pustaka
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan.

Struktur Keluarga
Menurut Nasrul Efendi, (1998 : 45) Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam :
1)      Patrilineal : Keluarga yang sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah
2)      Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara beberapa generasi yang disusun melalui garis ibu
3)      Matrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga istri
4)      Patrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga suami
5)      Kawinan : Hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

Variabel yang mempengaruhi pelaksanaan peran keluarga
1)      Kelas Sosial
2)      Bentuk Keluarga
3)      Latar Belakang Keluarga

Konsep Kecemasan
Stress psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan  terhadap diri seseorang; sehingga orang tersebut terpaksa mengadakan adaptasi untuk menanggulanginya. Dari hal tersebut maka dapat timbul kecemasan bahkan sampai depresi. Seseorang yang mengalami sakit dengan penyakit yang kronis atau cidera dapat menjadikan orang tersebut cemas. (Dadang Hawari, 2002 :47)
Definisi
Kecemasan dapat disebut juga ansietas / anxiety adalah merupakan gangguan alam perasaan (Affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, perilaku terganggu tapi masih dalam keadaan normal.
Gejala Klinis Cemas
Keluhan keluahan yang sering diungkapkan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut (Hawari, 2002) :
1)      Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung
2)      Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
3)      Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
4)      Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5)      Gangguan konsentrasi dan daya ingat

 Injecting Drug Users (IDU)
Definisi
Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih spesifik. Komunitas IDU tersebut hanya menggunakan narkoba yang disuntikkan secara intravena, subkutanneus dan intramuskular. IDU lebih berisiko terkena banyak penyakit menular dibandingkan pengguna narkoba lainnya, disebabkan perilaku IDU sendiri yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit  (misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS) (BNN,  2007).
Faktor-faaktor yang mempengaruhi
                        Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya IDU antara lain :
1.       Host
2.       Agent
3.       Lingkungan
Jenis Obat yang disuntikkan IDU             
Beberapa macam obat yang disuntikkan oleh IDU ke dalam tubuhnya, antara lain :
1.       Morphine
2.       Heroin (putauw)
3.       Amphetamine
4.       Sedatif - hipnotis  ( Benzodiazepin / BDZ )
5.       Buprenorfin
6.       Barbiturat


Perkembangan IDU di Indonesia
Departemen Kesehatan memperkirakan pada tahun 2007 kasus IDU yang tercatat setidaknya ada 90.000‑130.000 kasus, yang sebagian besar tidak melapor (Bernas, 2007). Estimasi Departemen Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional tahun 2006, tercatat sekitar 190.000 sampai 247.000 IDU di Indonesia dengan prevalensi rata-rata tertular penyakit sebesar 41,07 % (Komunitas AIDS Indonesia,  2007).
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah ada hubungan peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User  ( IDU ) usia 15-35 tahun ?
Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Menganalisis peran keluarga terhadap tingkat kecemasan Injecting Drug User  ( IDU ) usia 15-35 tahun.
Tujuan khusus
1.    Mengidentifikasi peran keluarga.
2.    Mengidentifikasi tingkat kecemasan Injecting Drug User (IDU) usia 15-35 tahun.
3.    Menganalisa  peran keluarga terhadap tingkat kecemasan  Injecting Drug User  ( IDU ) usia 15-35 tahun.


3.METODE PENELITIAN
Waktu dan lokasi penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di ruang Napza RSJ Sambang Lihum Banjarmasin. Adapun waktu penelitian ini dimulai januari 2012 sampai April 2101
Desain penelitian
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam & Pariani, 2001).
Jenis penelitian yang digunakan Analitik“Cross sectional”, artinya obyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran menggunakan variabel independen dan dependen dilakukan pada saat pengkajian data, Metode menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan korelasi dimana analisa digunakan untuk mengetahui hubungan. (Sastroasmoro & Ismael, 1995).

Populasi, sampel dan sampling
a.                  Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Nursalam & Pariani, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien IDU diruang Napza RSJ Sambang Lihum Banjarmasin

b.                  Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2005)
Sampel adalah sebagian dari keseluruha objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2005)
Berdasarkan pemakaian sampling yang dipilih peneliti maka peneliti menetapkan adanya kriteria
Kriteria penerimaan (inklusi) sebagai berikut
1.       Masih mempunyai keluarga
2.       Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
3.       Pengguna narkoba jenis suntik
4.       Usia 15-35 tahun
5.       Pasien yang ada di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin
6.       Penderita kooperatif dan bersedia ikut dalam penelitian.
Kriteria penolakan (eksklusi) sebagai berikut
1.       Keluarga tidak jelas / tidak punya keluarga.
2.       Terinfeksi virus HIV/ AIDS
3.       Memiliki gangguan kejiwaan berat


c.    Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam & Pariani, 2001).
Pada penelitian ini menggunakan “Accidental sampling” yaitu pemilihan sample dengan berdasarkan secara kebetulan bertemu (Alimul, 2003).
3.       Identifikasi masalah dan tujuan
4.       Metodelogi
a.       Desain
b.      Sample
c.       Metode Pengukuran
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari RSJ Simbang Lihum Banjarmasin kemudian dilakukan inform concent setelah mendapat persetujuan untuk menjadi responden dibagikan kuessioner pada responden untuk peran dan dilakukan wawancara oleh petugas kesehatan dengan bantuan kuessioner.

1 komentar:

  1. Casino Game For Sale by Hoyle - Filmfile Europe
    › casino-games › casino-games air jordan 18 retro men discount › casino-games › casino-games Casino Game for new air jordan 18 retro men sale by Hoyle on Filmfile where to get air jordan 18 stockx Europe. Free 파워 볼 가족 방 shipping for most countries, no download required. Check the what is the best air jordan 18 retro men red deals we have.

    BalasHapus